.jpg)
Tahukah kita selain membawa manfaat yang besar Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) juga mempunyai pengaruh buruk yang besar pula pada perkembangan generasi anak bangsa.Saat ini perangkat yang paling mempengaruhi anak pelajar Indonesia saat ini antara lain :
1.
Komputer
2.
Handphone
3.
I-Pad
4.
MP4 player
5.
Game Console
6.
Media tontonan seperti Televisi dan Film
Namun kali ini kita akan membahas salah satu diantaranya
yaitu pengaruh buruk Teknologi Komputer. Pengaruh positif atau negatif yang
bisa muncul dari alat ini tentu saja lebih banyak tergantung dari
pemanfaatannya. Bila anak-anak dibiarkan menggunakan komputer secara
sembarangan, pengaruhnya bisa jadi negatif. Sebaliknya, komputer akan
memberikan pengaruh positif bila digunakan dengan bijaksana, yaitu membantu
pengembangan intelektual dan motorik anak.
Pengaruh buruk dari Games Komputer.
Salah satu contoh pengaruh buruknya adalah dari kemungkinan
anak, kemungkinan besar tanpa sepengetahuan orangtua, anak ‘mengkonsumsi’ games
yang menonjolkan unsur-unsur seperti kekerasan dan agresivitas. Banyak pakar
pendidikan mensinyalir bahwa games beraroma kekerasan dan agresi ini adalah
pemicu munculnya perilaku-perilaku agresif dan sadistis pada diri anak.
Pengaruh buruk lewat internet.
Mampu mengakses internet
sesungguhnya merupakan suatu awal yang baik bagi pengembangan wawasan anak.
Sayangnya, anak juga terancam dengan banyaknya informasi buruk yang membanjiri
internet.Melalui internetlah berbagai materi bermuatan seks, kekerasan, dan lain-lain
dijajakan secara terbuka dan tanpa penghalang. Sebuah studi yang menunjukkan
bahwa satu dari 12 anak di Canada sering menerima pesan yang berisi muatan
seks, tawaran seks, saat tengah berselancar di internet.
Pengaruh Buruk Terlalu Sering Bermain Komputer.
Kecanduan bermain komputer
ditengarai memicu anak menjadi malas menulis, menggambar atau pun melakukan
aktivitas sosial.Kecanduan bermain komputer bisa terjadi terutama karena sejak
awal orangtua tidak membuat aturan bermain komputer. Seharusnya, menurut Rizal,
orangtua perlu membuat kesepakatan dengan anak soal waktu bermain komputer.
Misalnya, anak boleh bermain komputer sepulang sekolah setelah selesai
mengerjakan PR hanya selama satu jam. Waktu yang lebih longgar dapat diberikan
pada hari libur.Pengaturan waktu ini perlu dilakukan agar anak tidak berpikir
bahwa bermain komputer adalah satu-satunya kegiatan yang menarik bagi anak.
Pengaturan ini perlu diperhatikan secara ketat oleh orangtua, setidaknya sampai
anak berusia 12 tahun. Pada usia yang lebih besar, diharapkan anak sudah dapat
lebih mampu mengatur waktu dengan baik.
* Menimbang untung ruginya
mengenalkan komputer pada anak, pada akhirnya memang amat tergantung pada
kesiapan orangtua dalam mengenalkan dan mengawasi anak saat bermain komputer.
* Selain itu juga pihak sekolah
harus ikut andil dalam memberikan pengarahan terbaik agar siswa/siswi dapat
mempergunakan Teknologi Informasi dan Komunikasi ke arah yang positif.
* Pemerintah sebagai pengendali
semua sistem penyedia Informasi harusnya lebih aktif dalam mengontrol
penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Generasi Anak Bangsa.Sadar
atau tidak sadar Teknologi Informasi dan Komunikasi telah membawa perubahan
besar terhadap Generasi Penerus Bangsa, hanya tinggal kita yang bisa atau tidak
membawa perubahan itu ke arah yang positif atau negatif.
5.
Game Console
6.
Media tontonan seperti Televisi dan Film
Namun kali ini kita akan membahas salah satu diantaranya
yaitu pengaruh buruk Teknologi Komputer. Pengaruh positif atau negatif yang
bisa muncul dari alat ini tentu saja lebih banyak tergantung dari
pemanfaatannya. Bila anak-anak dibiarkan menggunakan komputer secara
sembarangan, pengaruhnya bisa jadi negatif. Sebaliknya, komputer akan
memberikan pengaruh positif bila digunakan dengan bijaksana, yaitu membantu
pengembangan intelektual dan motorik anak.
Pengaruh buruk dari Games Komputer.
Salah satu contoh pengaruh buruknya adalah dari kemungkinan
anak, kemungkinan besar tanpa sepengetahuan orangtua, anak ‘mengkonsumsi’ games
yang menonjolkan unsur-unsur seperti kekerasan dan agresivitas. Banyak pakar
pendidikan mensinyalir bahwa games beraroma kekerasan dan agresi ini adalah
pemicu munculnya perilaku-perilaku agresif dan sadistis pada diri anak.
Pengaruh buruk lewat internet.
Mampu mengakses internet
sesungguhnya merupakan suatu awal yang baik bagi pengembangan wawasan anak.
Sayangnya, anak juga terancam dengan banyaknya informasi buruk yang membanjiri
internet.Melalui internetlah berbagai materi bermuatan seks, kekerasan, dan lain-lain
dijajakan secara terbuka dan tanpa penghalang. Sebuah studi yang menunjukkan
bahwa satu dari 12 anak di Canada sering menerima pesan yang berisi muatan
seks, tawaran seks, saat tengah berselancar di internet.
Pengaruh Buruk Terlalu Sering Bermain Komputer.
Kecanduan bermain komputer
ditengarai memicu anak menjadi malas menulis, menggambar atau pun melakukan
aktivitas sosial.Kecanduan bermain komputer bisa terjadi terutama karena sejak
awal orangtua tidak membuat aturan bermain komputer. Seharusnya, menurut Rizal,
orangtua perlu membuat kesepakatan dengan anak soal waktu bermain komputer.
Misalnya, anak boleh bermain komputer sepulang sekolah setelah selesai
mengerjakan PR hanya selama satu jam. Waktu yang lebih longgar dapat diberikan
pada hari libur.Pengaturan waktu ini perlu dilakukan agar anak tidak berpikir
bahwa bermain komputer adalah satu-satunya kegiatan yang menarik bagi anak.
Pengaturan ini perlu diperhatikan secara ketat oleh orangtua, setidaknya sampai
anak berusia 12 tahun. Pada usia yang lebih besar, diharapkan anak sudah dapat
lebih mampu mengatur waktu dengan baik.
* Menimbang untung ruginya
mengenalkan komputer pada anak, pada akhirnya memang amat tergantung pada
kesiapan orangtua dalam mengenalkan dan mengawasi anak saat bermain komputer.
* Selain itu juga pihak sekolah
harus ikut andil dalam memberikan pengarahan terbaik agar siswa/siswi dapat
mempergunakan Teknologi Informasi dan Komunikasi ke arah yang positif.
* Pemerintah sebagai pengendali
semua sistem penyedia Informasi harusnya lebih aktif dalam mengontrol
penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Generasi Anak Bangsa.Sadar
atau tidak sadar Teknologi Informasi dan Komunikasi telah membawa perubahan
besar terhadap Generasi Penerus Bangsa, hanya tinggal kita yang bisa atau tidak
membawa perubahan itu ke arah yang positif atau negatif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar